A. Seni Sastra
Bentuk seni
sastra Indonesia bermacam-macam, tetapi secara garis besar terbagi atas dua hal
yaitu, prosa dan puisi atau tembang (lagu).
tembang jawa kuno disebut kakawin, sedangkan yang lebih baru disebut
kidung. Irama lantunan kakawin masih dipengaruhi irama India. Untuk Kidung
sudah mulai perbedaan dan terus
berkembang menjadi macapat yang lebih dipengaruhi oleh Islam. Ditinjau dari
isinya, seni sastra Jawa Kuno terdiri atas beberapa jenis, yaitu ;
a. Tutur, yaitu
kitab keagamaan, seperti sang hyang kamahayanikan
b. Sastra,
yaitu kitab hukum seperti silpasastra
c. wiracarita,
yaitu cerita kepahlawanan, misalnya Mahabharata
d. Sejarah, kisah sejarah raja-raja
seperti negarakertagama dan pararaton
B. sistem
pemerintahan
Sebelumnya,
masyarakat Indonesia hanya terdiri atas kelompok-kelompok kecil ber- dasarkan
suku dan setiap kelompok dipimpin oleh kepala suku yang dipilih dengan berdasarkan
kemampuan bukan keturunan (Primus enterphares). Masuknya Hindu-Buddha mempengaruhi sistem pemerintahan tersebut,
dimana kepala suku digantikan dengan sebutan Raja dan pemilihan pemimpinnya
berdasarkan keturunan. Selain itu dalam konsep pemerintahannya dikenal konsep
Pendeta Ratu (raja merupakan titisan atau reinkarnasi Dewa). Raja dipercaya
mempunyai kesaktian dan berbeda dengan rakyat biasa.
C. Seni Ukir dan Pahat
seni pahat
berkembang pda bangunan candi berupa pahatan relief candi atau dalam bentuk pahatan patung di candi. tema-tema
seni pahat yang dihasilkan pada masa Hindu-Buddha sesuai dengan agama yang
berkembang pada masa itu. Walaupun demikian dalam seni ukir pada candi disisipi
ukiran-ukiran asli Indonesia, seperti rumah panggung, perahu bercadik dan
hewan-hewan asli indonesia. Motif ukiran yang
sering digunakan adalah sulur-suluran, daun-daunan, medalion, dan bunga
teratai.
sumber: http://kereatifitas-tijarholic.blogspot.com/2011/11/seni-sastra-dan-seni-ukir.html
0 komentar:
Posting Komentar