Rabu, 28 November 2012

Hasil Diskusi PA-A/ 3


Topik 9
Filsafat Nyaya dan Mimamsa
Pemakalah : -Fadhilati Haqiqiyah
Notulen : Martia Awaliah
Moderator : M Afis senna
Diperesentasikan pada kamis, 22 November 2012
Dosen : Ibu Siti Nadroh

Penanya( Linda):
Apa contoh dari sevavat?
Apa perbedaan dan persamaan antara filsafat nyaya dan mimamsa dalam kategori alam?
Jawab(Bu Nadroh) contohnya, kesimpulan yang di ambil dari sebab ke akibat. Ada asap karena ada sesuatu yang terbakar
Sevavat, akibat yang telah dirasakan contohnya, ketika kita melihat gelap, yang kita rasakan atau disimpulkan akan turun hujan. (yang telah dirasakan )
Jawab (Notulen) contohnya,
Di tempat yang jauh dari kita dapat melihat ada asap mengepul, maka dapat kita simpulkan bahwa sebelum asap itu tentu ada sesuatu yang terbakar oleh api. Atau dengan asap kita tahu bahwa di sana juga ada api, karena asap dan api memiliki hubungan yang tidak terpisahkan.
            Secara nyata kita tidak dapat melihat udara maupun oksigen (O2) yang tak dapat dipisahkan dengan kehidupan. Bila kemudian kita melihat makhluk dapat hidup di dalam air seperti tumbuh-tumbuhan atau plankton, maka kita dapat simpulkan bahwa di dalam air itu tentu ada udara atau O2.
                Mendapatkan pengetahuan melalui silogisme tidak dapat dilakukan tanpa bantuan pengetahuan yang lain. Misalnya seperti contoh dia atas, “asap tidak terpisahkan dengan api; hidup tak terpisahkan dengan O². Karena penyimpulan tanpa bantuan pengetahuan lain akan menjadikan pengetahuan yang salah.[1]
Penanya( Enis):  contoh dari purvavat dan samanyata darsta?
Jawab (Bu Nadroh )Purvavat, akibat dari penyebab yang belum dirasakan. Contohnya, ketika kita melihat awan gelap berarti akan (baru akan) turun hujan (belum dirasakan)
Samanyata darsta, contohnya, wujud bendanya tidak terlihat dari tandanya seperti matahari, ia bergerak tapi  tidak terlihat dari apa yang disebabkan. Contoh lain, gravitasi bumi, tanda dari bumi bulat itu tidak terlihat seperti saat kita menaiki pesawat terbang
Jawab Notulen: Purvavat, yakni kesimpulan dari sebab kepada akibat, meliputi sebab-sebab materi, formil, dan instrumental.
Contohnya, Kita kita melihat kebakaran berarti akan (baru akan) ada asap (belum dirasakan)
Jawaban lanjutan nomor 1
Jawab (Bu Nadroh) Perbedaan Konsep alam  antara nyaya dan mimamsa yaitu: menurut mimamsa alam itu ada dengan sendirinya dengan melahirkan 9 subtansi dan 11 substansi , tidak mengakui 25 kategori  tetapi mengakui yang 9 dan 11 substansi saja (tidak mempercayai adanya Tuhan) tetapi dalam nyaya ada prosesnya, bisa dilihat dalam bagan nyaya
Jawaban dila: bumi berasal dari air, air berasal dari api, api berasal dari hawa, hawa berasal akasa, akasa berasal dari akal begitu seterusnya sampai kepada pribadi, ruang dan waktu. Penyebab utama dari semuanya adalah suara
Penanya( Mansur): konsep alam, Apa yang melatarbelakangi alam tercipta dengan sendirinya menurut mimamsa?
Jawaban Dila, alam terjadi dengan sendirinya karena memang sudah ada di konsep mimamsa.
Konsep alam dalam mimamsa memang ada dengan sendirinya dan dalam mimamsa tidak mempercayai adanya Tuhan (Atheis)
Jawaban Notulen: Mimasa mengatakan bahwa alam ini riil dan kekal serta terjadi dari atom-atom yang kekal pula. Alam ini tidak dibuat oleh Tuhan karena alam ini ada dengan sendirinya. Kedua aliran mimasa baik phrabakara maupun kumarila bhata sama-sama mengajarkan adanya empat unsur di alam ini yaitu: substansi, kualitas, aktifitas dan sifat umum.
Substansi menurut Prabhakara terdiri dari sembilan (9), yaitu: bumi, air, api, hawa, akasa, akal, pribadi, ruang, waktu. Sedang substansi menurut Kumarita Bhata mengajarkan ada sebelas (11) yaitu sembilan sama dengan Prabhakara dan ditambah dua yaitu kegelapan (tamasa) dan suara.
Substansi itu adalah sesuatu yang dapat diamati karena terdiri dari atom-atom yang dapat diamati seperti debu halus yang tampak dalam sinar matahari. Substansi, kwalitas dan sifat umum sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dan dibedakan secara mutlak walaupun ketiganya itu sebenarnya berbeda karena ketiga-tiganya mewujudkan satu kesatuan yang bulat.
Contoh: daun itu hijau dan berfungsi sebagai alat fotosintesis. Daun dengan warna hijaunya dan sifat umumnya tidak dapat dipisahkan secara mutlak dan ketiganya itu mewujudkan satu kesatuan yang bulat sehingga menampakkan suatu benda.[2]


[1] I Gede Rudia Adiputra dkk, Tattwa Darsana, h. 23
[2] I Gede Rudia Adiputra dkk, Tattwa Darsana, h. 40

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts